Duakalimat syahadat sebagai rukun Islam pertama adalah pernyataan seorang muslim untuk tidak memisahkan antara keimanan kepada Allah swt. di satu sisi, dan keimanan kepada Rasulullah di sisi lainnya. para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari Berimankepada Malaikat-malaikat, mahluk gaib ciptaan Tuhan yang menduduki martabat utama. Para malaikat mengelola bekerjanya alam semesta di bawah perintah Tuhan dan memantau dengan seksama rantai sebab akibat ciptaan Tuhan. Mereka juga berperan sebagai sarana komunikasi antara Tuhan dan rasul-rasul-Nya. Untukmenyampaikan dan menerangkan syariat, Allah memilih di antara hamba-Nya yang dipandang layak untuk memikul risalah Ilahi. 3. Ruhaniyat Pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, jin, ruh dan lainnya. Keimanan terhadap alam supranatural ini termasuk dalam kategori ajaran pokok agama Islam. 4. BuahKeimanan Kepada Malaikat Beriman kepada para malaikat memiliki pengaruh yang agung dalam kehidupan setiap mukmin, di antaranya dapat kita sebutkan: 1. Mengetahui keagungan, kekuatan serta kesempurnaan kekuasaan-Nya. Sebab keagungan (sesuatu) yang diciptakan (makhluk) menunjukkan keagungan yang menciptakan (al-Khaliq). MemahamiPernyataan Aku Beriman Kepada Allah 282Share Penyusun: Ummu Ziyad Murojaah: Ustadz Abu Mushlih Ari. Wahyudi Aku beriman kepada Allah adalah sebuah pernyataan yang sudah dapat dipastikan telah kita lafalkan. Kita juga mengetahui bahwa keimanan ini adalah keimanan yang pertama kali dituntut bagi seorang muslim pada rukun iman yang enam. qBhv0RH. Jakarta - Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua. Menurut istilah, malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari nur cahaya dan bersifat gaib, selalu taat dan patuh terhadap semua perintah Allah serta tidak pernah dusta terhadap Allah SAW bersabda"Allah menciptakan malaikat dari cahaya, menciptakan jin dari nyala api dan menciptakan Adam dari apa yang terlah disifatkan dijelaskan kepada kalian." HR. Muslim. Kita diwajibkan untuk beriman kepada malaikat sesuai dengan firman Allah SWTءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُArtinya "Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan "Kami dengar dan kami taat". Mereka berdoa "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". QS. Al-Baqarah 285.Berdasarkan firman Allah tersebut, manusia wajib beriman kepada malaikat, baik hati maupun diwujudkan dalam perbuatan. Malaikat diciptakan Allah dengan jumlah yang banyak dan memiliki tugas yang Jibril tugasnya untuk menyampaikan wahyu, Mikail membagikan rezeki, Israfil meniup sangkakala, Izrail mencabut nyawa, Munkar dan Nakir menanyai manusia di alam barzah, Raqib mencatat amal kebaikan manusia, Atid mencatat amal buruk manusia, Malik menjaga neraka dan Ridwan menjaga kita harus meyakini bahwa malaikat selalu mengawasi kita. Sehingga kita akan menjaga perilaku kita dari segala hal-hal dalam buku 'Rukun Iman' oleh Hudarrohman, malaikat bukan laki-laki dan bukan pula perempuan. Malaikat dibekali oleh Allah akal akan tetapi tidak memiliki nafsu. Malaikat juga menjadi makhluk Allah SWT yang paling taat, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tahrim ayat 6يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَArtinya "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." Qs At-Tahrim 6 lus/erd Jakarta, IDN Times - Iman kepada malaikat banyak tercantum dalam Al-Quran dan karena itu umat muslim di seluruh dunia wajib mengimani dan percaya akan adanya malaikat. Adapun malaikat itu sendiri merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang terbuat dari cahaya, seperti yang dijelaskan dalam Hadis riwayat Imam Muslim berikutعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ "Malaikat itu diciptakan dari diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." HR. Muslim.Berdasarkan hadis di atas diketahui malaikat diciptakan oleh Allah Swt untuk taat beribadah serta menjalankan tugas-tugasnya. Hal tersebut membuat derajat malaikat berbeda dengan jin dan untuk mengimani akan adanya malaikat juga tertulis di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah Ayat 285 yang berbunyiاٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُو سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ "Rasul Muhammad beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya Al-Qur'an dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Mereka berkata, “Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepadaMu tempat kami kembali".Selain itu, dijelaskan juga dalam Al-Quran tentang orang muslim yang tidak mengimani akan adanya malaikat, makan bisa dikatakan seorang muslim tersebut dinyatakan tersesatيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًاWahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad dan kepada Kitab Al-Qur'an yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat sepatutnya seorang muslim yang beriman, wajib mengimani akan adanya malaikat karena dengan percaya rukun iman memperkokoh benteng keimanan kita. Berikut pembahasan terkait pengertian iman kepada malaikat, ciri-ciri dari malaikat serta nama-nama malaikat dan tugasnya yang wajib dipahami oleh umat Malaikat iman kepada malaikat adalah percaya akan adanya malaikat makhluk ciptaan Allah SWT yang terbuat dari cahaya. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan percaya akan tugas-tugas dan amalan yang diberikan Allah SWT kepada para malaikat. Malaikat adalah hal ghaib yang tidak bisa dilihat oleh begitu, malaikat merupakan salah satu makhluk Allah SWT yang paling taat beribadah, maka dari itu keistimewaan ciptaan Allah yang satu ini memang tidak bisa tertandingi oleh siapapun dalam hal taat kepada sang dalam Al-quran bahwa bentuk taat kepada Allah Swt, malaikat selalu bertasbih menyebut asma baik allah SWT mulai malam hingga siang dan tiada henti-hentinya, hal tersebut tertuang dalam surat Al-anbiya ayat 19-20وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ“Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembahnya dan tidak pula merasa letih.”mengimani malaikat memang sudah sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim, walaupun sifatnya ghaib tapi kita harus mempercayai akan tugas-tugasnya yang diperintahkan oleh allah untuk umat manusia di muka bumi Ciri-Ciri MalaikatIlustrasi Ciri-ciri Malaikat Berukuran Besar Sebagaimana hadits Riwayat Abu Dawud meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah bersabda"Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun." HR. Abu Dawud Diciptakan dari Cahaya Dijelaskan dalam Hadits riwayat Imam Muslim dari Aisyah RA, Rasulullah bersabda Malaikat diciptakan dari cahaya, dan jin diciptakan dari nyala api…" HR. Muslim Memiliki Sayap Hal tersebut tertuang dalam firman Allah Surat Al-fathir ayat 1 “Segala puji bagi Allah SWT Pencipta Langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah SWT menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya." Selalu Taat Kepada Allah SWT Penjelasan tersebut tercatat dalam Al-quran surat At-Tahrim ayat 6 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." Tidak Diketahui Berjenis Kelamin Pria atau Wanita Hal tersebut tertuang dalam salah penjelas firman allah dimana Allah SWT murka kepada orang kafir yang menganggap malaikat berjenis kelamin perempuan, padahal nyatanya malaikat adalah sesuatu hal yang ghaib dan tidak bisa dilihat oleh mata, dijelaskan dalam surat Ash-Shaffat ayat 149-150 “Tanyakanlah ya Muhammad kepada mereka orang-orang kafir Makkah, apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki. Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?”3. Nama-Nama Malaikat dan TugasnyaIlustrasi Malaikat dan Tugasnya menciptakan malaikat dengan berbagai macam tugas, di dalam ajaran islam terdapat 10 nama malaikat yang wajib diketahui oleh seorang muslim dan masih banyak lagi malaikat yang ada di dunia maupun di akhirat yang belum kita tahu. Malaikat Jibril tugasnya Menyampaikan Wahyu dari Allah SWT kepada Nabi dan Rasul Malaikat Mikail tugasnya memberi Rezeki kepada Manusia atas perintah allah Malaikat Israfil tugasnya meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat tiba Malaikat Izrail Tugasnya Mencabut Nyawa Manusia Malaikat Munkar tugasnya bertanya kepada manusia di alam kubur Malaikat Nakir tugasnya bertanya kepada manusia di alam kubur Malaikat Raqib Tugasnya mencatat segala amal baik manusia di dunia Malaikat Atid Tugasnya mencatat segala amal buruk manusia di dunia Malaikat Malik Tugasnya Menjaga Pintu neraka Malaikat Ridwan tugasnya Menjaga Pintu Surga Itulah beberapa pembahasan mengenai pengertian iman kepada malaikat,ciri-ciri malaikat serta nama malaikat yang wajib kita tahu. Sudah sepantasnya sebagai umat muslim yang taat kita mempercayai akan adanya makhluk Allah SWT bernama malaikat yang selalu mengawasi kita baik di dunia maupun di akhirat Raga Putra Wiwaha Baca Juga Doa untuk Ibu Hamil, Termasuk Doa Syukuran Tujuh Bulan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Iman merupakan pondasi paling awal dalam beragama, oleh karena itu menanamkan keimanan dalam pendidikan seseorang itu menjadi penting. Sebagai umat islam, ada pokok keimanan yang harus diimani sebagaimana dalam rukun iman. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallamعن ابى هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم كَانَ يَوْما بارزا للناس اذاتاه رجل يمشي فقال يا رسول الله ما الايمان ان تؤمن بالله و ملائكته و كتبه و رسله ولقائه و تؤمن بالبعث الاخر"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sedang bersama kami, lalu datanglah seorang laki-laki dengan berjalan kaki, lantas bertanya "Wahai Rasulullah, apakah iman itu?" beliau menjawab "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari akhir." HR. Bukhari. Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi, lalu dia bertanya kepada nabi apakah iman itu? Lalu nabi menjawab engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, para Rasul-Nya, Kitab-kitab, dan hari akhir. Beriman kepada Allah ini sangat penting dalam kehidupan kita beragama. Oleh karena itu kita perlu untuk mempelajarinya dan membenarkan dalam segala aspek kehidupan kita, supaya hati kita benar-benar mengimaninya. Dalam pemaknaan iman yaitu pembenaran hati yang disertakan dengan lisan dan kepada Allah adalah suatu pokok dan dasar dalam keimanan. Dalam artian dia berkeyakinan bahwasannya Allah adalah pencipta daripada seluruh jagat raya yang luas ini, Dialah yang mengatur alam ini, Dialah yang berhak disembah yang tidak mempunyai sekutu wajib mengimani Allah swt. karena kita berkeyakinan bahwasannya alam ini pasti ada sang penciptanya dan tidak mungkin tidak ada penciptanya. Dan kita berkeyakinan bahwasannya tuhan kita itu bersih daripada sifat adalah termasuk ciptaan Allah swt. yang tidak bisa kita capai dengan pancaindera. Tugas mereka hanyalah menyembah kepada Allah dan selalu patuh terhadap perintah-Nya. Mereka telah disucikan oleh Allah dari hawa nafsu, kesyahwatan-kesyahwatan hayawaniyah, dan terhindar dari berbuat dosa kepada Allah. Untuk selamat dan amannya kepercayaan kita tentang malaikat, kita dapat menyimpulkan bahwa malaikat itu adalah makhluk-makhluk gaib yang tidak dapat kita ketahui hakikatnya maupun jumlahnya, tetapi kita harus yakin tentang keberadaannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala mempunyai sebuah ajaran atau wasiat yang diwahtukan kepada para Rasul dan Nabi-nabi. Di dalam ajarannya Allah Subhanahu wa Ta'ala ada yang dicatat di kitab-kitab tersebut dan diantara kitab-kitab tersebut, ada juga yang tidak dapat diketahui sama sekali. Tetapi kita berkeyakinan bahwasannya para Nabi dan Rasul itu pasti mendapatkan wahyu yang wajib mereka sampaikan kepada kaumnya atau yang wajib kita ketahui dan yakin bahwa kitab tersebut benar-benar ada yaitu kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa, kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa, kitab zabur diturunkan kepada Nabi Daud, kitab al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.Dalam kepercayaan kita kepada kitab-kitab suci itu dalam pemaknaannya yaitu bahwa kita berkeyakinan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan keempat kitab tersebut kepada Nabi yang tersebut di atas, percaya bahwa telah terjadi perubahan, pengurangan, dan penambahan pada kitab taurat, zabur, dan injil. Maka al-Qur'an hadir sebagai pembenar atas kitab sebelumnya dan diturunkan kepada umat Nabi Muhammad untuk dijadikan sebagai pedoman hidup. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Iman kepada Malaikat merupakan salah satu landasan agama Islam. AllahTa`ala berfirman yang artinya “Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya….” QS. Al-Baqarah 285 Rasulullah ketika ditanya oleh Jibril `alaihis salam tentang iman, beliau menjawab “Iman yaitu Engkau beriman dengan Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman dengan takdir yang baik dan buruk.” Muttafaq `alaihBarangsiapa yang ingkar dengan keberadaan malaikat, maka dia telah kafir, keluar dari Islam. Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” QS. An-Nisa` 136Batasan Minimal Iman kepada MalaikatBertambah Iman Seiring dengan Bertambahnya IlmuHakikat MalaikatAsal Penciptaan MalaikatJumlah MalaikatSifat Fisik MalaikatKe-ma`shum-an MalaikatBuah Iman kepada MalaikatBatasan Minimal Iman kepada MalaikatSyaikh Shalih bin `Abdul `Aziz Alu Syaikh hafidzahullah mengatakan “Batas minimal iman kepada malaikat adalah keimanan bahwasanya Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang senantiasa taat kepada-Nya. Mereka merupakan makhluk yang diatur sehingga tidak berhak diibadahi sama sekali. Diantara mereka ada malaikat yang ditugasi untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi.” Syarh Arbain Syaikh Shalih Alu SyaikhBertambah Iman Seiring dengan Bertambahnya IlmuSetelah itu, setiap kali bertambah ilmu seseorang tentang rincian hal tersebut malaikat, wajib baginya mengimaninya. Dengan begitu, maka imannya akan bertambah. Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka orang-orang munafik ada yang berkata Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan turannya surat ini?’ Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.” QS. At-Taubah 124Hakikat MalaikatSyaikh DR. Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil mengatakan, “Dalil-dalil dari al-Qur`an, as-Sunnah, dan ijma` kesepakatan kaum muslimin tentang malaikat menunjukkan hal-hal sebagai berikutMalaikat merupakan salah satu makhluk di antara makhluk-makhluk ciptaan menciptakan mereka untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah menciptakan jin dan manusia juga untuk beribadah kepada-Nya adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia. Mereka hidup di alam yang mulia lagi suci, yang Allah memilih tempat tersebut di dunia karena kedekatannya, dan untuk melaksanakan perintah-Nya, baik perintah yang yang bersifat kauniyyah, maupun syar` Ta`ala berfirman yang artinya “Dan mereka berkata Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil mempunyai anak’, Maha Suci Allah. Sebenarnya malaikat-malaikat itu, adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka malaikat dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah’, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.” QS. Al-Anbiyaa` 26 – 29Lihat Mu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin fil Malaikatil Muqarrabiin hal. 15Asal Penciptaan MalaikatAllah Ta`ala menciptakan malaikat dari cahaya. Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam hadits dari Ummul Mu`minin `Aisyah radhiyallah `anha, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda “Malaikat diciptakan dari cahaya.” HR. MuslimJumlah MalaikatJumlah mereka sangat banyak. Hanya Allah saja yang tahu berapa banyak jumlah mereka. Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri.” QS. Al-Muddatstsir 31 Ketika Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallammelakukan Isra` Mi`raj, berkata Jibril `alaihis salam kepada beliau “Ini adalah Baitul Ma`mur. Setiap hari shalat di dalamnya 70 ribu malaikat. Jika mereka telah keluar, maka mereka tidak kembali lagi…. ” Muttafaqun `alaihiSifat Fisik MalaikatBerikut ini kami sampaikan sebagian sifat fisik malaikatKuatnya fisik mereka Allah Ta`ala berfirman tentang keadaan neraka yang artinya, “Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. Tahrim 6 Panas api neraka, yang membuat besi dan batu meleleh, tidak membahayakan juga dengan Malakul jibal Malaikat gunung, dimana dia menawarkan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam untuk menabrakkan dua gunung kepada sebuah kaum yang mendurhakai beliau. Kemudian beliau menolak tawaran tersebut. Hadits yang menceritakan kisah ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih MuslimMempunyai sayap Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Fathiir 1Tidak membutuhkan makan dan minum Allah Ta`ala berfirman yang artinya “Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami malaikat-malaikat telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan “Selamat.” Ibrahim menjawab “Selamatlah,” maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah malaikat-ma]aikat yang diutus kepada kaum Luth.’” QS. Huud 69 – 70As Suyuthi rahimahullah berkata “Ar-Razi dalam tafsirnya mengatakan bahwa para ulama sepakat bahwasanya malaikat tidak makan, tidak minum, dan juga tidak menikah.”Ke-ma`shum-an MalaikatAllah Ta`ala telah manjadikan malaikat sebagai makhluk yang ma`shum, dimana mereka tidak akan pernah bermaksiat kepada-Nya. Allah Ta`alaberfirman “Dan mereka berkata Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil mempunyai anak’, Maha Suci Allah….” lihat QS. Al-Anbiyaa` 26 – 29 di atasDiantara buah dari beriman kepada malaikat adalahMengetahui keagungan Allah Ta`ala yang telah menciptakan makhluk-makhluk yang mulia, yaitu kepada malaikat karena ibadah-ibadah yang mereka lakukan. lihat Syarh Tsalatsatul Ushul Syaikh `UtsaiminDemikialah sedikit bahasan tentang malaikat. Untuk mendapatkan pembahasan yang lebih rinci tentang Malaikat, silahkan merujuk ke kitabMu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin fil Malaikatil Muqarrabiin karya DR. Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil. Wallahu Ta`ala a` juga Berapakah Jumlah Malaikat?—Penulis Abu Ka’ab Prasetyo Artikel Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman Kepada Malaikat-MalaikatNya adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr pada 14 Jumadal Akhirah 1440 H / 19 Februari 2019 M. Penerjemah Ustadz Iqbal Gunawan, Download kajian sebelumnya Penjelasan Rukun Iman Status Program Kajian Tentang Pelajaran Penting untuk Umat Status program Kajian Tentang Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap ahad & senin pukul - WIB. Kajian Ilmiah Tentang Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman Kepada Malaikat-MalaikatNya Dalam perkataan Syaikh bin Baz Rahimahullah, “Dan pokok dari pokok-pokok keimanan adalah iman kepada Allah.” Adapun pokok-pokok yang lain, maka semuanya adalah cabang dari iman kepada Allah Azza wa Jalla. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala لٌّ آمَنَ بِاللَّـهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ﴿٢٨٥﴾ “Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan Rasul-RasulNya. Mereka mengatakan “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasulNya”, dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat”. Mereka berdo’a “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali“. QS. Al-Baqarah[2] 285 Firman Allah Azza wa Jalla وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ “Dan malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-RasulNya” Semua adalah pokok-pokok yang menjadi cabang dari pokok keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka iman kepada Allah adalah inti atau pokok utama dari semua pokok-pokok keimanan. Yang dimaksud dengan iman kepada Allah adalah beriman dengan keesaan Allah Azza wa Jalla. Keesaana Allah pada RububiyahNya, uluhiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya. Dari sini kita ketahui bahwasanya pokok iman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala dibangun diatas tiga rukun yang seorang hamba tidak dikatakan beriman yang benar kepada Allah kecuali dengan mengimani rukun-rukun tersebut. Rukun pertama dari rukun iman kepada Allah yaitu beriman dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada rububiyahNya. Maksudnya adalah meyakini bahwasanya hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakan, memberi rezeki, mengatur alam ini, menghidupkan, mematikan. Dan bahwasanya seluruh perkara itu berada ditangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan seluruh makhluk semuanya berada dibawah aturan dan kekuasaan Allah Tabaraka wa Ta’ala. Maka Allah Azza wa Jalla adalah Rabbul Alamin, Tuhan semesta alam, pencipta seluruh alam ini. Dialah yang menguasai dan mengatur alam ini, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah yang memberi, Dialah yang menghalangi, yang mengangkat, yang menurunkan, Dialah yang memuliakan, Dialah yang menghinakan, Dialah yang menghidupkan, dan Dialah yang mematikan. Seluruh perkara dan urusan berada ditangan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan seluruh ciptaan adalah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia memutuskan apa yang Ia kehendaki. Tidak ada yang dapat menolak keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman قُلِ اللَّـهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٦﴾ “Katakanlah “Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Ali-Imran[3] 26 Juga firman Allah هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّـهِ يَرْزُقُكُم “Apakah ada pencipta selain Allah yang memberi rezeki kepada kalian?” QS. Fatir[35] 3 Rukun kedua dari rukun iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu beriman dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Asma dan sifatNya dalam nama-nama dan sifat-sifatNya. Dan bahwasanya Allah Tabaraka wa Ta’ala mempunyai nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang indah. Allah Ta’ala berfirman وَلِلَّـهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا “Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik maka serulah Allah dengan nama-nama tersebut.” QS. Al-A’raf[7] 180 Juga Allah Azza wa Jalla berfirman قُلِ ادْعُوا اللَّـهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَـٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ “Katakanlah “Serulah nama Allah atau serulah nama Rahman dengan apapun engkau menyeru, maka Allah mempunyai nama-nama yang indah.” QS. Al-Isra'[17] 110 Juga Allah Azza wa Jalla berfirman هُوَ اللَّـهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّـهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٢٣﴾ هُوَ اللَّـهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٢٤﴾ “Dialah Allah Yang tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS. Al-Hasyr[59]24 Dan diantara rukun iman kepada Allah adalah beriman dengan nama-nama dan sifat-sifatNya. Yaitu dengan cara kita menetapkan apa yang tertera dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah. Kita tidak menanyakan atau mengatakan begini bentuknya atau mempermisalkan dengan makhlukNya atau kita menyelewengkan ayat-ayat tersebut atau bahkan menolaknya. Ini tidak benar. Dan kita juga meniadakan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala apa yang Ia tiadakan dari diriNya, dan apa yang ditiadakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam haditsnya. Kita tidak boleh melangkahi dalam bab ini Kitabullah dan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah pernah mengatakan نصِفُ اللهَ بما وصف به نفسَه، وما وصفه به رسوله، لا نتجاوزالقرآنَ والحديث “Kita mensifati Allah dengan apa yang telah Allah sifatkan diriNya, dan dengan apa yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kita tidak boleh melangkahi Al-Qur’an dan hadits.” Maka barangsiapa yang tidak beriman dengan nama-nama Allah dan sifat-sifatNya, berarti dia tidak beriman kepada tidak mungkin seseorang dikatakan beriman kepada Allah jika aa mengingkari nama-nama Allah walaupun hanya satu. Karena mengingkari satu saja dari nama dan sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka itu adalah suatu kekufuran. Dalilnya adalah Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَـٰنِ ۚ قُلْ هُوَ رَبِّي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ ﴿٣٠﴾ “Dan mereka mengingkari nama Rahman. Katakanlah “Dialah Rabbku tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia; hanya kepadaNya aku bertawakkal dan hanya kepadaNya aku kembali“. QS. Ar-Ra’d[13] 30 Dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla menyebutkan pengingkaran orang kafir terhadap nama ar-Rahman adalah sebuah kekufuran. Maka tidak dikatakan seorang beriman kepada Allah jika dia tidak beriman dengan nama-nama dan tidak beriman dengan sifat-sifat Allah yang tertera dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Rukun ketiga dari rukun-rukun keimanan kepada Allah Azza wa Jalla yaitu beriman dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada uluhiyyahNya. Hanya Allah Azza wa Jalla yang berhak disembah. Allah Ta’ala berfirman وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama” QS. Al-Bayyinah[98] 5 Juga firman Allah وَاعْبُدُوا اللَّـهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” QS. An-Nisa[4] 36 Juga firman Allah وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّـهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu” QS. An-Nahl[16] 36 Juga firman Allah وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia” QS. Al-Isra[17] 23 Juga firman Allah Azza wa Jalla melalui lisan Nabi Ibrahim Alaihis Salam إِنَّنِي بَرَاءٌ مِّمَّا تَعْبُدُونَ ﴿٢٦﴾ إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah kecuali yang menciptakan aku” QS. Az-Zukhruf[43] 26 Dan ayat-ayat yang semakna dengan ayat ini sangat banyak sekali. Maka beriman dengan keesaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam uluhiyyahNya, yaitu dengan cara meyakini bahwasanya hanya Allah yang berhak disembah. Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Dan mengikhlaskan seluruh ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang hamba wajib mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam ketundukan, dalam ruku’nya, dalam sujudnya, juga ketika ia menyembelih dan bernadzar serta ibadah-ibadah yang lainnya. Dan ini adalah makna dari kalimat Laa Ilaaha Illallah. Seorang yang mengatakan Laa Ilaaha Illallah, tidak berdo’a kecuali kepada Allah, tidak beristighotsah kecuali kepada Allah, tidak bertawakal kecuali kepada Allah, tidak menyembelih kecuali untuk Allah, tidak bernadzar kecuali untuk Allah Tabaraka wa Ta’ala. Ia tidak mengangkat tangannya dalam berdo’a kecuali meminta kepada Allah, tidak mengatakan, “Pertolonganmu wahai Rasulullah,” atau “Pertolonganmu wahai Fulan”. Karena orang yang mengatakan seperti ini berarti dia tidak mengetahui hakikat keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan juga tidak mengetahui hakikat apa yang didakwahkan oleh para Rasul Allah yang telah diutus. Allah Azza wa Jalla berfirman قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢﴾ لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ ﴿١٦٣﴾ “Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah”.” QS. Al-An’am[6] 163 Dengan tauhid inilah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diperintahkan. Dan dengannya ia menghabiskan hidupnya dalam berdakwah kepada tauhid ini. Sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam إذَا سَأَلْت فَاسْأَلْ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْت فَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوك بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوك إلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَك، وَإِنْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوك بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوك إلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْك؛ رُفِعَتْ الْأَقْلَامُ، وَجَفَّتْ الصُّحُفُ “Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau memohon pertolongan, maka mohon pertolonganlah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan manfaat bagimu, maka mereka tidak mampu melakukannya, kecuali dengan suatu yang telah Allah tuliskan bagimu, dan seandainya pun mereka bersatu untuk membahayakanmu, maka mereka tidak mampu melakukannya, kecuali dengan suatu yang telah Allah tuliskan akan menimpamu, pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” HR. Tirmidzi Ini adalah makna iman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Dan rukun ini dibangun diatas tiga rukun. Agama Islam ini dinamakan agama tauhid karena keimanan diatas tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dalam rububiyahNya, nama-nama dan sifat-sifatNya, juga dalam uluhiyyahNya. Seorang tidaklah dikatakan beriman kepada Allah kecuali dia beriman dengan tiga rukun ini. Juga beriman dan melaksanakan konsekuensi dari keimanan ini dengan mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikhlaskan ibadah hanya kepadaNya. Simak pada menit ke-2118 Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman Kepada Malaikat-MalaikatNya Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Jangan lupa untuk turut menyebarkan link download kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, google+, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook

iman kepada malaikat termasuk pokok keimanan dalam kategori