1 Strategi Pembelajaran Keterampilan Menyimak Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Keterampilan menyimak pada tahapan lebih tinggi mampu menginformasikan kembali pemahamannya malalui keterampilan berbicara maupun menulis. Strategi pembelajaran menyimak sebagai berikut: a.
Strategipembelajaran berbeda dengan desain instruksional karena strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti macam dan urutan umum perbuatan belajar-mengajar yang secara prinsip berbeda antara yang satu dengan yang lain, sedangkan desain instruksional menunjuk pada cara-cara merencanakan sesuatu sistem lingkungan
Dalampembelajaran melalui pendekatan realistik, strategi-strategi informasi peserta didik berkembang ketika mereka menyelesaikan masalah pada situasi-situasi biasa yang telah dikenal. Keadaan itu yang dijadikan sebagai titik awal pembelajaran pendekatan realistik atau Realistic Mathematic Education (RME). Baca Juga: Pendekatan Reggio Emilia
PengertianMetode Pembelajaran. Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Pendapat lain juga mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang
Tentangstrategi pembelajaran pai di smp negeri 2 pekuncen di antaranya. Metodologi pengajaran agama islam cet. 2 implementasi strategi pai menggunakan strategi konvensional yang bersistem teacher center learning tcl yakni proses pembelajaran yang berpusat pada guru. Macam kegiatan melalui pembiasaan pembiasaan perilaku baik di dalam dan luar.
L7bS. STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. B. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran a. Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] b. Strategi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran c. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] d. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. 2. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] 5. Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 in Abidin, STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? 2. Apa saja komponen strategi pembelajaran? 3. Bagaimana pengertian pembelajaran? 4. Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? 5. Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran a. Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut 1 Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. 2 Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3 Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. 4 Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar. b. Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran c. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut 1 Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. 2 Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. 3 Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. 4 Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya. d. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut 1 Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi a Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, b Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar c Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, d Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. 2 Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi a Pengembangan bakat secara optimal. b Hubungan antara manusia. c Efesiensi ekonomi. d Tanggung jawab selaku warga negara. e Belajar mengajar sebagai suatu sistem. 3 Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. 4 Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi. 5 Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru a Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. b Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. c Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. 6 Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. 2. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut a. Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran b. Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. c. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. d. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. e. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu 1 Alat sebagai perlengkapan 2 Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan 3 Alat sebagai tujuan f. Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti 1 Buku atau perpustakaan 2 media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll 3 dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain g. Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. 3. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. 4. Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu a Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru b Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. c Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua a Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja b Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu a Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. b Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum. 5. Manfaat Strategi pengajaran a Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa 1 Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri 2 Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama 3 Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal 4 Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien b Manfaat strategi pengajaran bagi guru 1 Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien 2 Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur 3 Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain 4 Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta mengucapkan STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah […] melalui Makalah Ilmu Pendidikan “Srategi Pembelajaran PAI — Kreatifitasku
Daftar Isi Pengertian Strategi Pembelajaran Macam-macam Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Inkuiri Strategi SPBM Strategi Koperasi DSS Strategi Peningkatan Keterampilan Berpikir SPKB Strategi Pembelajaran Cooperative Script Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Strategi Pembelajaran Kolaboratif Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran di Kelas Tujuan Strategi Pembelajaran Cara Menentukan Strategi Pembelajaran 1. Pertimbangan atau Identifikasi Tujuan pembelajaran yang Ingin Dicapai 2. Kenali Karakteristik Peserta Didik 4. Susun Rencana Pembelajaran 5. Evaluasi Hasil Pembelajaran Tips Menjalankan Strategi Pembelajaran yang Efektif 1. Libatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran 2. Gunakan Metode Pembelajaran yang Bervariasi 3. Gunakan Teknologi sebagai Media Pembelajaran 4. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif 5. Picu Motivasi Belajar - Strategi pembelajaran adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar. Dalam hal ini, tidak semua orang dapat belajar dengan mudah dan karena itu, penting untuk mengetahui strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dalam belajar. Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai macam strategi pembelajaran, contoh, tujuan, hingga tips menentukannya untuk membantu meningkatkan keterampilan strategi pembelajaran adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang didesain dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam hal ini, strategi pembelajaran menjadi kegiatan yang harus dikerjakan guru dan siswa. Pasalnya, strategi pembelajaran itu juga diartikan sebagai suatu set materi dan prosedur pembelajaran untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Dalam implementasinya, strategi pembelajaran terdiri dari berbagai macam teknik dan metode belajar, contohnya membaca, mengingat, mengulang, dan menerapkan maksud dari strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan, yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dapat dicapai secara efektif dan Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran InkuiriJenis strategi pembelajaran inkuiri dilakukan dengan cara memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk mengeksplorasi konsep-konsep yang diajarkan melalui pengamatan, tanya jawab, dan percobaan. Tujuan dari strategi pembelajaran inkuiri adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang SPBMDilansir strategi pembelajaran SPBM adalah jenis strategi pembelajaran dengan menggabungkan beberapa kegiatan pembelajaran, yang memfokuskan proses pemecahan masalah ilmiah. Umumnya, SPBM akan didasarkan psikologi kognitif, yang dibebaskan dari asumsi bahwa belajar merupakan proses mengubah perilaku melalui Koperasi DSSMetode pembelajaran DDS adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok tertentu. Misalnya, menggunakan kelompok kecil atau tim yang terdiri dari 4-6 orang yang memiliki latar belakang akademis ras, atau gender, dan Peningkatan Keterampilan Berpikir SPKBSPKB adalah model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir siswa, dengan fakta-fakta atau pengalaman sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Materinya akan membimbing siswa untuk menemukan konsep sendiri yang harus Pembelajaran Cooperative ScriptDisebutkan artikel AIM Medical Science dalam strategi pembelajaran cooperative script merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberikan skenario atau naskah yang harus dijalankan oleh siswa dalam strategi ini, setiap siswa memiliki peran yang berbeda-beda dan harus bekerja sama untuk menyelesaikan skenario atau naskah yang diberikan. Tujuan dari strategi pembelajaran cooperative script adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan Pembelajaran Berbasis ProyekStrategi pembelajaran berbasis proyek dilakukan dengan cara memberikan siswa tugas atau proyek yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan dari strategi pembelajaran berbasis proyek adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang baik dalam situasi Pembelajaran Berbasis MasalahStrategi pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan cara memberikan suatu masalah atau situasi tertentu yang harus dipecahkan oleh siswa. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Tujuan dari strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan cara yang lebih praktis dan relevan dengan kehidupan Pembelajaran KolaboratifStrategi pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode ini dilakukan dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Dalam strategi pembelajaran kolaboratif, setiap siswa memiliki peran yang sama penting dalam proses belajar, sehingga setiap siswa harus berkontribusi untuk mencapai tujuan Penerapan Strategi Pembelajaran di KelasDirangkum e-book tentang Strategi Pembelajaran karya Haidir dan Salim, berikut adalah contoh strategi pembelajaran di kelas yang sering diterapkanSiswa atau peserta didik dididik untuk menulis hasil kesimpulan ke dalam sebuah didik melakukan sintesis memadukan terhadap semua materi didik melakukan diskusi di dalam didik disuruh untuk mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, mengukur, dan menjelaskan kelompok dan pemberian tugas program perbaikan dan program prinsip peserta didik belajar belajar sambil bekerja/ kegiatan korektif pada peserta Strategi PembelajaranSejatinya, tujuan strategi pembelajaran akan bergantung pada model pembelajarannya. Dirangkum dari oleh Nina Lamatenggo, berikut adalah beberapa tujuan strategi pembelajaranModel pembelajaran perolehan konsep bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep tertentu. Model ini bisa diterapkan untuk semua umur, mulai dari anak-anak hingga pembelajaran berpikir induktif bertujuan untuk membangun mental kognitif, untuk mengembangkan kemampuan pembelajaran inquiry training bertujuan melatih kemampuan siswa dalam meneliti, serta menjelaskan suatu fenomena untuk memecahkan masalah secara peningkatan pembelajaran individu bertujuan untuk menekankan pengembangan pribadi siswa, untuk mengembangkan hubungan produktif dengan lingkungannya, dan membantu mereka untuk memandang dirinya sebagai pribadi yang mampu atau pembelajaran tidak langsung bertujuan utama untuk membantu siswa mencapai integrasi pribadi, efektivitas pribadi, serta penghargaan terhadap dirinya secara pembelajaran pelatihan kesadaran bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman, kesadaran diri, dan perilaku orang pembelajaran pertemuan kelas bertujuan untuk membantu membangun saru kelompok sosial yang saling menghargai, menyayangi, disiplin, serta berkomitmen untuk berperilaku Menentukan Strategi Pembelajaran1. Pertimbangan atau Identifikasi Tujuan pembelajaran yang Ingin DicapaiCara pertama untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat adalah dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini akan membantu dalam menentukan jenis strategi yang tepat untuk mencapai tujuan Kenali Karakteristik Peserta DidikSetiap siswa memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk mengenal karakteristik siswa sebelum menentukan strategi pembelajaran. Dengan mengenal karakteristik siswa, pengajar dapat menyesuaikan strategi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Pilih Strategi Pembelajaran yang TepatSetelah mengetahui tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa, langkah selanjutnya adalah memilih strategi pembelajaran yang tepat. Ada berbagai jenis strategi pembelajaran yang dapat dipilih, seperti strategi pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran inkuiri, dan sebagainya. Pilihlah strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik Susun Rencana PembelajaranSetelah memilih strategi pembelajaran yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran harus mencakup materi pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan jadwal Evaluasi Hasil PembelajaranSetelah proses pembelajaran selesai dilakukan, evaluasi hasil pembelajaran perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari strategi pembelajaran yang digunakan. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara mengukur hasil belajar siswa, menilai proses pembelajaran, atau melakukan refleksi bersama dengan Menjalankan Strategi Pembelajaran yang Efektif1. Libatkan Siswa dalam Proses PembelajaranSalah satu kunci dari strategi pembelajaran yang efektif adalah melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan melibatkan siswa, mereka akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran, sehingga dapat memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang Gunakan Metode Pembelajaran yang BervariasiDilansir Edutopia, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dapat membantu mempertahankan minat dan perhatian siswa dalam pembelajaran. Misalnya, menggunakan metode pembelajaran inkuiri, dan kolaboratif yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam Gunakan Teknologi sebagai Media PembelajaranPemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran juga dapat meningkatkan efektivitas strategi pembelajaran. Teknologi dapat membantu memudahkan akses siswa terhadap materi pembelajaran, memberikan variasi dalam metode pembelajaran, serta membantu menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan Berikan Umpan Balik yang KonstruktifMemberikan umpan balik yang konstruktif dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Umpan balik yang diberikan sebaiknya spesifik dan memberikan saran atau masukan yang jelas agar siswa dapat memperbaiki kelemahan Picu Motivasi BelajarDisebutkan dalam para pengajar juga perlu memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga, hal tersebut mampu memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar lebih dunia pendidikan, strategi pembelajaran yang efektif sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Dengan memperhatikan tips dan langkah-langkah yang tepat, pengajar dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan memaksimalkan proses pembelajaran. Simak Video "Rangkaian Pelebon Raja Denpasar IX Manah Toya Ning hingga Pawai Ogoh-ogoh" [GambasVideo 20detik] khq/fds
Berbicara mengenai dunia pendidikan keberadaan dari suatu strategi pembelajaran memang penting dikuasai oleh seorang pendidik. Mengingat pada dasarnya macam macam strategi pembelajaran memang jenisnya ada beberapa. Dimana mulai dari strategi SPE sampai dengan strategi SPA. Dengan paham akan berbagai jenis dari strategi belajar tersebut seorang pendidik bakal lebih gampang untuk menyesuaikannya kepada kondisi para siswa. Cakupan dalam strategi belajar ini meliputi pendekatan, kemudian metode, lalu model dan lainnya. Untuk penjelasan selebihnya adalah sebagai berikut Memahami Strategi PembelajaranMacam-macam Strategi PembelajaranEkspositoriInkuiriBerbasis MasalahSPPKBKooperatifKontekstualAfektif Memahami Strategi Pembelajaran Kata yang cukup sering dikenal menggunakan sebutan strategi belajar yakni bisa dipahami sebagai suatu rangkaian rencana dari aktivitas belajar mengajar. Dimana di dalamnya akan tercantum beberapa hal seperti metode, kemudian juga penggunaan dari beragam sumber daya ataupun kekuatan yang asalnya dari sebuah pembelajaran. Adapun arah tujuan dari dilakukannya proses susun menyusun strategi belajar ini tidak lain yaitu sebagai penunjang saat melakukan kegiatan pembelajaran. hal semacam ini umumnya harus dipahami oleh seorang tenaga kependidikan maupun calon guru. Mengingat dalam sebuah pembelajaran dibutuhkan akan yang namanya seni beserta keahlian dari sang pendidik itu sendiri. Strategi semacam ini biasanya akan dipakai oleh seorang pendidik sewaktu melakukan penyampaian terhadap materi kepada para siswanya. Baca Juga 10 Macam-macam Model Pembelajaran Dan Contohnya Setelah mengenal serta mengetahui pengertian dari strategi pembelajaran, seorang pendidik juga perlu mengetahui macam macam strategi pembelajaran yang ada. Dimana jika guru menginginkan yang namanya pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif serta efisien. Maka satu dari beberapa cara yang dapat dilakukan adalah pemilihan strategi belajar yang sesuai. Hal ini diperlukan lantaran dapat menjadi penentu dari kualifikasi yang dimiliki oleh tenaga pendidik yang bersangkutan. Selain itu juga dapat dipakai untuk melihat kelayakan dari seorang guru ketika mengajar. Menurut seorang tokoh yang mempunyai nama Sanjaya bahwa macam dari strategi belajar jumlahnya ada sekitar 7. Dimana ketujuh strategi pembelajaran tersebut perlu untuk dijalankan oleh seorang pendidik. Untuk pembahasan selebihnya adalah seperti berikut Ekspositori Daftar yang termasuk macam macam strategi pembelajaran pertama ini sering juga disebut dengan strategi SPE. Adapun yang dimaksud dengan strategi belajar ini yaitu lebih memberikan penekanan pada bagian menyampaikan materi ajar. Dimana hal tersebut dilakukan memakai cara verbal melalui seorang pendidik kepada sejumlah siswa yang ada. Adapun maksudnya yaitu agar peserta didik mampu untuk memahami materi ajar dengan cara maksimal. Ciri lain yang ada pada strategi belajar ini yaitu terletak pada bagian orientasinya yang mengarah kepada tenaga pendidik seperti guru. Mengingat pendidik memiliki aspek yang lebih dominan dalam perkara ini. Di sini guru telah mempersiapkan materi secara sistematik hingga para murid lebih gampang memahaminya. Inkuiri Yang termasuk daftar berikutnya tentang macam macam strategi pembelajaran yakni sering dikenal dengan SPI. Adapun pengertiannya yaitu rangkaian aktivitas belajar mengajar lebih memfokuskan pada bagian tahapan berpikir dengan cara kritis beserta analitis. Tujuannya tidak lain yaitu untuk melakukan pencarian sekaligus penemuan secara sendiri terhadap jawaban yang asalnya dari sebuah permasalahan yang telah ditanyakan. Hal semacam ini di implementasikan dengan melakukan sesi tanya jawab antara pendidik dengan sejumlah peserta didik yang terdapat di kelas. Strategi satu ini dapat juga dipahami sebagai suatu strategi yang cenderung condong pendekatan orientasinya tertuju pada peserta didik. Dimana fokus yang dibangun yaitu lebih mengarah pada bagian perkembangan membangun intelektual dari siswa itu sendiri. Berbasis Masalah Istilah yang banyak dikenal dengan sebutan strategi SPBM ini bisa dipahami sebagai suatu rangkaian aktivitas yang memiliki hubungan dengan dunia pembelajaran. Fokus penekanan yang ada pada SPBM ini yaitu lebih cenderung mengarah pada tahapan para murid menyelesaikan permasalahan memakai cara ilmiah. Apabila diamati dari segi psikologi, bisa diketahui bahwasanya jenis strategi belajar satu ini lebih tersandar pada bagian psikologi dalam bidang pengetahuan. Dimana yang berawal dari sebuah asumsi bahwa belajar mengajar adalah sebuah tahapan dalam melakukan perubahan dari segi sikap lantaran keberadaan dari suatu pengalaman. Mengingat kata belajar tidak hanya sekedar melakukan hafalan suatu pengetahuan maupun suatu fakta tertentu. Akan tetapi belajar memiliki arti suatu tahapan saat menjalankan interaksi dengan lingkungan sekitar lewat cara yang sadar. SPPKB Nama satu dari daftar macam macam strategi pembelajaran kali ini juga cukup sering dikenal memakai kata SPPKB. strategi pembelajaran kali ini lebih fokus untuk memberikan tambahan penekanan pada bagian kerangka berpikir terhadap sosok para siswa. Dalam hal materi yang bakal diberikan tidak hanya tersaji berbentuk itu saja. akan tetapi di bagian strategi ini para murid bakal dilakukan bimbingan guna mampu menemukan konsep secara mandiri terhadap hal yang butuh serta perlu dikuasai. Adapun tahapan yang mampu dijalankan adalah lewat cara dialogis dalam waktu terus-terusan melalui pemanfaatan dari pengalaman yang dipunyai oleh setiap siswa yang ikut. Strategi pembelajaran kali ini juga memiliki tumpuan untuk membangun tingkat berpikir yang dimiliki peserta didik lewat telaah dari fakta. Hal semacam ini juga bisa memakai pengalaman para siswa sebagai bahan guna melakukan pemecahan suatu persoalan. Ketahui Juga 5 Macam-macam Teori Belajar dan Contohnya Kooperatif Sebutan lain untuk daftar dari macam macam strategi pembelajaran kelima yaitu menjalankan proses kegiatan belajar serta juga mengajar dalam bentuk kelompok. Dengan kata lain strategi kooperatif dapat dipahami sebagai suatu rangkaian aktivitas belajar yang dijalankan para siswa pada suatu kelompok. Tujuan dipakainya strategi ini tidak lain supaya tujuan dari belajar serta mengajar yang sudah dicanangkan sebelumnya mampu dicapai dengan semaksimal mungkin. Sistem yang dipakai memang berkelompok antar para siswa dalam jumlah yang terbilang kecil. Adapun total keseluruhan anggota yang ada yaitu empat hingga enam peserta didik saja salam satu kelompoknya. Untuk latar belakang yang dimiliki dari setiap anggota kelompok termasuk kategori heterogen atau berbeda. Baik berbeda dalam hal kemampuan akademik, kemudian ras, lalu juga jenis kelamin dan lainnya. Kontekstual Cukup banyak orang yang lebih mengenal strategi belajar ini dengan sebutan CTL. Dimana istilah ini dapat dipahami sebagai konsep belajar yang diharapkan mampu membantu pendidik dalam melakukan pengaitan materi. Baik untuk suatu materi maupun materi yang lain terhadap keadaan dunia secara nyata. Dalam strategi ini turut mampu dalam memberikan dorongan terhadap peserta didik agar mampu melakukan pembuatan hubungan. Yaitu antara ilmu yang dimiliki para murid dengan penerapan pada kehidupan di keseharian yang dilakukan. Afektif Berbicara mengenai jajaran strategi belajar ini lebih memberikan penekanan terhadap aspek kognitif atau pengetahuan dengan aspek keterampilan yang ada. Pada dasarnya afektif dapat dipahami sebagai suatu yang mempunyai hubungan dengan nilai yang bisa dikatakan cukup sulit untuk dilakukan pengukuran. Perkara ini dikarenakan mempunyai hubungan dengan yang namanya kesadaran yang ada pada diri para siswa. Pada suatu batasan tertentu, afektif bisa saja hadir pada suatu kejadian behavioral. Maka lantaran itu suatu penilai hingga sampai pada titik kesimpulan memerlukan ketelitian serta observasi berkelanjutan. Demikian pembahasan mengenai macam macam strategi pembelajaran yang perlu dipahami oleh para guru. Dimana supaya pendidik atau guru dapat memberikan penyampaian materi ajar dengan cara maksimal. Hingga tujuan dari dilakukannya pembelajaran yang telah ditetapkan mampu tercapai sesuai harapan. Baca Juga 10 Jenis Pendekatan Pembelajaran Beserta Contohnya Lengkap
0% found this document useful 0 votes0 views13 pagesDescriptionStrategi Pemb PAI - Kel 3 Jenis-Jenis Strategi Dan Model Dalam Pembelajaran PAICopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views13 pagesStrategi Pemb PAI - Kel 3 Jenis-Jenis Strategi Dan Model Dalam Pembelajaran PAIDescriptionStrategi Pemb PAI - Kel 3 Jenis-Jenis Strategi Dan Model Dalam Pembelajaran PAIFull description
Menurut Sanjaya ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru4 a. Strategi pembelajaran ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu 1. Persiapan preparation 2. Penyajian presentation 3. Menghubungkan correlation 4. Menyimpulkan generalization 5. Penerapan aplication Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya 1 Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2 Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. 3 Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan kuliah tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi. 4 Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain 1 Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain. 2 Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. 3 Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. 4 Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur berkomunikasi dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. 5 Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Memerhatikan beberapa kelemahan diatas, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses presentasi. b. Strategi pembelajaran inkuiri Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasa dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut 1. Orientasi 2. Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis 6. Merumuskan kesimpulan Strategi pebelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan karena strategi ini banyak memiliki keunggulan, di antaranya 1 Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini lebih bermakna. 2 Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka. 3 Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 4 Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Disamping keunggulan, strategi pembelajaran inkuiri juga mempunyai kelemahan, diantaranya 1 Jika strategi pembelajaran inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 2 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan siswa dalam belajar. 3 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. 4 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan setiap guru. c. Strategi pembelajaran berbasis masalah Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Sesuai dengan tujuan strategi pembelajaran berbasis masalah adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah, secara umum strategi pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan langkah-langkah 1. Menyadari masalah 2. Merumuskan masalah 3. Merumuskan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, di antaranya 1 Pemecahan masalah problem solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. 2 Pemecahan masalah problem solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan kemampuan baru bagi siswa. 3 Pemecahan masalah problem solving dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 4 Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 5 Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 6 Melalui pemecahan masalah problem solving bisa memeperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. 7 Pemecahan masalah problem solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 8 Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 9 Pemecahan masalah problem solving dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 10 Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. Di samping keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalah juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputi 1 Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. 2 Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. d. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan. Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal. Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, sasaran akhir strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak. e. Strategi pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatifyaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen, sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward, jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri dari empat tahap, yaitu 1. Penjelasan materi 2. Belajar dalam kelompok 3. Penilaian 4. Pengakuan tim Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut 1 Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2 Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4 Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5 Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6 Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7 Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 8 Interaksi selama pebelajaran koopertif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir, hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki keterbatasan atau kelemahan, di antaranya 1 Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif memang butuh waktu, sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Siswa yang dianggap memimliki kelebihan, contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat menganggu iklim kerja sama dalam kelompok. 2 Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak pernah tercapai oleh siswa. 3 Penilaian yang diberikan pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 4 Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kecerdasan berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini. 5 Walaupun kemampuan kerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kemampuan secara individual. Oleh karena itu, idealnya melalui pembelajaran kooperatif selesai siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. f. Strategi pembelajaran kontekstual/Contextual Teaching Learning Contextual Teaching Learning CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran produktif yakni, konstruktivisme, bertanya questioning, menemukan inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, dan penilaian nyata/sebenarnya authentic assement. Sebagai suatu strategi pembelajaran, CTL memiliki beberapa keunggulan, di antaranya 1 Pembelajaran konstekstual mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata siswa secara terintegrasi dan alamiah sehingga mampu menggali, berdiskusi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah nyata yang dihadapinya dengan cara bersama-sama. 2 Pembelajaran konstekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya siswa tidak hanya diharapkan dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilaku/tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. 3 Pembelajaran konstekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima materi pelajaran, melainkan dengan cara proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Selain keunggulan di atas, CTL kuga memiliki beberapa kelemahan di antaranya 1 Membutuhkan waktu yang lama bagi peserta didik untuk bisa memahami semua materi. 2 Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula. g. Strategi pembelajaran afektif Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai value, yang sulit diukur, oleh sebab itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru. Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Strategi pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik. Keunggulan pembelajaran afektif sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut 1 Dalam pelaksanaan pembelajaran afektif akan dapat membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat. 2 Mengembangkan potensi peserta didik dalam hal nilai dan sikap. 3 Menjadi sarana pembentukan manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 4 Peserta didik akan lebih mengetahui mana yang hal yang baik dan mana yang tidak baik. 5 Peserta didik akan mengetahui hal yang berguna atau berharga sikap positif dan tidak berharga atau tidak berguna sikap negatif. 6 Dengan pelaksanaannya strategi pembelajaran afektif akan memperkuat karakter bangsa Indonesia, apalagi apabila diterapkan pada anak sejak dini. 7 Dengan pelaksanaan pembelajaran afektif siswa dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang di anggap baik dan tidak bertentangan dengan norma- norma yang berlaku. Disamping keunggulan, strategi pembelajaran afektif juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputi 1 Sulitnya melakukan kontrol karena banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang. 2 Keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa dievaluasi dengan segera, karena perubahan sikap dilihat dalam rentang waktu yang cukup lama. 3 Pengaruh kemampuan teknologi, khususnya teknologi informasi yang menyuguhkan aneka pilihan program acara yang berdampak pada pembentukan karakter anak. B. Hakikat Pendidikan Agama Islam
macam macam strategi pembelajaran pai